-
Muhammad Abrar
- 02 Agu 2025
tetap tidak bisa di biarkan” ujar Hayatun.
Menurutnya, kerusakan dasar sungai akibat pengerukan liar membuat kondisi lintasan Pacu Jalur tidak lagi aman dan alami. Lumpur dan limbah tambang mencemari air sungai, mempersempit jalur, dan menimbulkan sedimentasi yang membahayakan para pendayung serta dapat mengurangi kualitas pertunjukan budaya.
Festival Pacu Jalur yang setiap tahunnya digelar di Teluk Kuantan telah menjadi ikon budaya Riau dan masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Ajang ini tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga sudah menyedot perhatian wisatawan nasional dan mancanegara.
“Sungai Kuantan adalah saksi sejarah dan arena utama Pacu Jalur. Jika dirusak oleh Aktivitas Ilegal, maka kita bukan hanya kehilangan kualitas lingkungan hidup, tapi juga kehilangan budaya dan potensi ekonomi daerah,” tegasnya.
KPK mengimbau Pemerintah Kabupaten, TNI/Polri, serta tokoh adat dan masyarakat untuk bersinergi menertibkan PETI. Penegakan hukum yang tegas dan berkelanjutan diperlukan agar kerusakan tidak semakin meluas.
Selain itu, KPK siap mendukung langkah-langkah edukasi